MAKALAH
ETIKA
SEKRETARIS DALAM MENERIMA TAMU DAN BERTAMU
Tugas
Mata Kuliah Etika Profesi Administrasi
Dosen Pengampu : Sutirman, M.Pd
Oleh
Yuna Anjas Rani
14811134004
POGRAM
STUDI ADMINISTRASI PERKANTORAN D3
FAKULTAS
EKNOMI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.LATAR
BELAKANG
Seorang sekretaris yang
bekerja di dalam kantor tentunya harus mempunyai etika di dalam kantor,
terlebih jika perusahaan tersebut selalu mengacu pada peraturan. Etika yang
baik akan ditempatkan dimana pun seseorang berada karena setiap melakukan
sesuatu hal sekretaris selalu membutuhkn etiket yang baik.
Pada saat kita bekerja bukan
berarti kita tidak memperhatikan tata tertib yang dibuat oleh pihak-pihak
terkait. Tata aturan tersebut harus ditaati oleh para karyawan atau pun
sekretaris. Dengan adanya tata tertib maka sikap, cara bicara, sopan santun,
kedisiplinan akan tercipta dengan baik. Etika dalam kantor akan diperhatikan
karena menyangkut harkat dan martabat kita di dalam kantor. Karena penilaian
setiap rekan dalam kantor akan berbeda antara satu dengan yang lain. Etika
tidak hanya dilaksanakan karena menunjang kepribadian masih ada aspek lain yang
mengaitkan antara etika dan pekerjaan, yaitu etika dalam berprofesi.
Terlebih dengan seorang sekretaris
didalam kantor atau perusahaan etika menerima tamu sangat dibutuhkan sekali,
karena sekretaris didalam kantor merupakan tolak ukur penilaian suatu
perusahaan maupun kantor. Ketika sekretaris kantor atau perusahaan menerima
tamu itulah sekretaris harus bersikap baik dan sopan, tetapi jika sekretaris
menerima tamu dengan wajah tidak menyengangkan, maka perusahaan lain akan
merasa tidak senang melihatnya.
Etika berprofesi tentunya
menunjang banyak sekali aspek. Misalnya dalam hal peyelesaian tugas tentu saja
kita sebagai karyawan apalagi sebagai seorang sekretaris harus cekatan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang pimpinan berikan pada kita agar saat diberikan
pekerjaan kedua tidak mendapatkan beban yang terlalu berat. Etika berprofesi
harus dijunjung dimanapun kita bekerja, karena kalau pimpinan senang dengan
hasil kerja kita yang rapi, teliti, cekatan, tepat waktu maka kita akan
mendapatkan sanjungan yang berbeda pula. Apalagi dengan menerima tamu tentunya
sekretaris harus mempunyai wajah yang selalu ramah dalam menjalankan setiap
amanahnya. Maka banyak perusahaan yang membutuhkan seorang sekretaris untuk
bekerja diperusahaan, akrena seorang sekretaris terkenal dengan perilaku ramah
dan sopannya.
Idealnya seorang sekretaris harus
bersikap rapi,ramah,dan sopan dalam menerima tamu. Karena perusahaan yang
mempunyai nilai lebih yaitu jika sekretaris bisa menerima dan melayani tamu
atau pelanggan dengan baik dan ramah. Seseorang begitu masuk perusahaannya
langsung menilai pelayanannya, karena pelayanan prima merupakan pelayanan yang
sangat berarti untuk tamu atau pelanggan. Tetapi pada kenyataanya, masih ada
sekretaris yang kurng ramah dalam melayani tamu, dan sekretaris ceroboh dalam
menata ruangan untuk bertemu tamu. Hal tersebut sangat mempengaruhi etika
sekretaris dalam menerima tamu. Karena setiap perlakuan sekretaris sangat di
nilai oleh rekan kerja. Tidak hanya sekretaris, untuk semua karyawan yang ad di
perushaan atau kantor harus menaati peraturan atau etika yang baik, untuk memperlancar
proses kerja dalam suatu perusahaan.
2.IDENTIFIKASI
MASALAH
Terdapat
beberapa permasalah yang terkait dengan etika seorang sekretaris dalam menerima
tamu, baik di perusahaan maupun di lingkungan luar. Karena etika tersebut
sangat dibutuhkan. Permasalahan tersebut diantaranya :
1. Masih
kurangnya pengetahuan seorang sekretaris dalam menerima tamu baik di perusahaan
maupun di luar perusahaan.
2. Kurang
disiplinnya sekretaris dalan menjalankan kewajibannya sehingga kurang memahami
etika menerima atau bertamu.
3.PEMBATASAN
MASALAH
Makalah
ini akan difokuskan pada upaya mengatasi seorang sekretaris dalam menerima tamu
atau bertamu,baik diperusahaan maupun luar perusahaan.
4.RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam makalh ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana
etika sekretaris dalam menerima tamu yang baik agar menarik perusahaan lain ?
2. Bagaimana
seorang sekretaris yang baik bertamu di perusahaan luar untuk menjalin hubungan
bisnis agar perusahaan lain tertarik ?
E.TUJUAN
Makalah
ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Agar
seorang sekretaris mampu menerima tamu atau bertamu dengan baik.
2. Agar
sekretaris mengetahui bagaimana etika yang baik dalam menerima tamu dan
bertamu.
3. Untuk
menambah wawasan atau ilmu setelah membaca makalah ini.
F.MANFAAT
MAKALAH
Makalah
ini dapat bermanfaat bagi :
1. Penulis
a.
Sebagai sarana memperluas pengetahuan dalam
pembuatan makalah etika menerima tamu dan bertamu.
b.
Menambah ilmu dalam etika menerima tamu dan bertamu.
2. Pembaca
a.
Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan
kualitas sekretaris untuk menerima tamu dan bertamu agar dinilai oleh
perusahaan lain.
b.
Sebagai titik acuan untuk menambah pengetahuan
pembaca.
BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN
A.TEORI
1.Pengertian Etika
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat,
bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu sistem
yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun,
tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk
menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang,
tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari
tumbuh kembangnya etika di
masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan
mana yang buruk. Perkataan etika atau
lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku
manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
a.
Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR, etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.”
b.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat,etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang
dapat ditentukan oleh akal.
c. Drs. H. Burhanudin Salam,etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu
manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup
ini. Etika pada
akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu
kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam
segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi
beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari
bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan
(custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin,
yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan
atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan),
dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk
penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang
berlaku.
2.Manfaat
Etika
Beberapa
manfaat Etika adalah sebagai berikut :
- Dapat
membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
- Dapat
membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
- Dapat
membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
- Dapat
menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai
Manfaat etika menurut (Ketut Rinjin, 2004 melalui
Sjafri Mangkuprawira, 2006) yaitu :
- Manusia hidup dalam jajaran
norma moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat dan
permainan. Oleh karena itu, manusia harus siap mengorbankan
sedikit kebebasannya.
- Norma moral memberikan
kebebasan bagi manusia untuk bertindak sesuai dengan kesadaran akan
tanggung jawabnya = human act, dan bukan an act of man. Menaati norma
moral berarti menaati diri sendiri, sehingga manusia menjadi otonom dan
bukan heteronom.
- Sekalipun sudah ada norma
hukum, etika tetap diperlukan karena norma hukum tidak menjangkau wilayah
abu-abu, norma hukum cepat ketuinggalan zaman, sehingga sering terdapat
celah-celah hukum, norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak secara
etis dikemudian hari, etika mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian
tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia, dan
masyarakat, asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas.
- Manfaat etika adalah mengajak
orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara
otonom, mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib,
teratur, damai dan sejahtera.
- Perlu diwaspadai nahwa ”power
tend to corrupt”, ”the end justifies the means” serta pimpinan ala
Machiavellian, yang galak seperti singa dan licin seperti belut.
Jadi manfaat mempelajari etika
adalah, menciptakan standar diri yang baik di mata masyarakat, mengetahui tingkat
kualitas yang baik dan dapat membedakan prilaku di masyarakat.
Manfaat kode etik, menurut (Adams., dkk, dalam
Ludigdo, 2007) adalah:
- Kode etik merupakan suatu cara
untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga individu
- individu dapat berperilaku secara
etis.
- Kontrol etis diperlukan karena
sistem legal dan pasar tidak cukup mampu mengarahkan perilaku organisasi
untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan bisnisnya.
- Perusahan memerlukan kode etik
untuk menentukan status bisnis sebagai sebuah profesi, dimana kode etik
merupakan salah satu penandanya.
- Kode etik dapat juga dipandang
sebagai upaya menginstitusionalisasikan moral dan nilai-nilai pendiri
perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budaya
perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya
tersebut.
Sedangkan manfaat dari kode etik profesi
adalah :
- Memberikan
pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
- Sebagai
sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
- Mencegah
campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam
berbagai bidang. Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup
banyak dan bervariasi. Umumnya pemilik kode etik adalah organisasi
kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan Penerbit Indonesia
(IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik Jurnalistik
Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga
puluh organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik.
3.Jenis
Etika
a) Etika Filosofis
Etika filosofis secara
harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat
atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah
bagian dari filsafat;
etika lahir dari filsafat.
Etika termasuk dalam
filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat dilepaskan dari filsafat. Karena itu, bila ingin mengetahui
unsur-unsur etika maka kita harus bertanya juga mengenai unsur-unsur filsafat.
Berikut akan dijelaskan dua sifat etika:
1. Non-empiris. Filsafat digolongkan sebagai ilmu non-empiris.
Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang konkret. Namun
filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha melampaui yang konkret dengan
seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala konkret. Demikian pula dengan
etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang konkret yang secara faktual
dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak
boleh dilakukan.
2. Praktis. Cabang-cabang filsafat berbicara
mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu hukum.
Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang “apa yang
harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat
praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan
resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif.
Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani,
kebebasan, hak dan kewajiban, dsb, sambil melihat teori-teori etika masa lalu
untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun
sendiri argumentasi yang tahan uji.
b) Etika Teologis
Ada dua hal yang perlu
diingat berkaitan dengan etika teologis.
Pertama, etika teologis bukan hanya milik agama tertentu, melainkan setiap
agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing. Kedua, etika teologis
merupakan bagian dari etika secara umum, karena itu banyak unsur-unsur di
dalamnya yang terdapat dalam etika secara umum, dan dapat dimengerti setelah
memahami etika secara umum.
Secara umum, etika
teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari
presuposisi-presuposisi teologis.Definisi tersebut menjadi kriteria pembeda
antara etika filosofis dan etika teologis. Di dalam etika
Kristen, misalnya, etika teologis adalah etika yang
bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi,
serta memandang kesusilaan bersumber dari dalam kepercayaan terhadap Allah atau
Yang Ilahi. Karena itu, etika teologis disebut juga oleh Jongeneel sebagai
etika transenden dan etika teosentris.Etika
teologis Kristen memiliki
objek yang sama dengan etika secara umum, yaitu tingkah laku manusia. Akan
tetapi, tujuan yang hendak dicapainya sedikit berbeda, yaitu mencari apa yang
seharusnya dilakukan manusia, dalam hal baik atau buruk, sesuai dengan kehendak
Allah.
Setiap agama dapat
memiliki etika teologisnya yang unik berdasarkan apa yang diyakini dan menjadi
sistem nilai-nilai yang dianutnya. Dalam hal ini, antara agama yang satu dengan
yang lain dapat memiliki perbedaan di dalam merumuskan etika teologisnya.
4.Pengertian
Sekretaris
Sekretaris adalah dari segi asal katanya, istilah sekretaris
asalnya dari kata “secretum” yaitu bahasa latin yang artinya rahasia. Kata
“secretum” lalu kemudian berubah menjadi kata “secretarius” yaitu dalam bahasa
Perancis, lalu “secretary” dalam bahasa Inggris, lalu akhirnya menjadi kata
“secretaries” yaitu dalam bahasa Belanda, dan masuk ke Indonesia yang dikenal
dengan istilah “sekretaris” yang berasal dari kata “secretaries” bahasa
Belanda. Sekretaris adalah orang, pegawai ataupun karyawan yang di berikan
tugas dan juga pekerjaan yang berhubungan dengan masalah rahasia suatu negara
atau perusahaan.
Atau
dapat di katakan definisi sekretaris yaitu seseorang yang membantu seorang
pemimpin atau badan pimpinan ataupun suatu perusahaan, terutama untuk
penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial
seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan.
Sekretaris dalam perusahaan adalah
seorang karyawan senior di sebuah organisasi sektor publik dengan status
direktur dan bertugas sebagai pengolah administrasi dan hukum, biasanya dalam
bentuk posisi manajerial di atas. Sekretaris perusahaan terdiri dari Sekretaris
Perusahaan, Sekretaris Yayasan, Sekretaris Direktur, Sekretaris Manajer,
Sekretaris Wilayah. Peran sekretaris perusahaan adalah harus memastikan
kepatuhan terhadap semua peraturan perundang-undangan dan memperhatikan
pembayaran untuk kepentingan bisnis yang spesifik dari perusahaan, misalnya:
sebuah perusahaan manufaktur mungkin membutuhkan pendekatan yang berbeda dari
bank atau perusahaan jasa keuangan. Selain itu juga perlu membantu dalam
pelaksanaan strategi perusahaan dengan memastikan bahwa keputusan dewan dan
instruksi yang benar dilakukan dan dikomunikasikan. Tugas sekretaris perusahaan
adalah bertindak dengan itikad baik untuk kepentingan perusahaan, untuk
menghindari konflik kepentingan, tidak untuk membuat keuntungan dari transaksi
rahasia untuk atau atas nama 4 perusahaan. Fungsi sekretaris perusahaan adalah
membantu Direksi sebagai pejabat penghubung dalam komunikasi dengan Stake
Holder sebagai upaya meningkatkan loyalitas para Stake Holder, penyusunan
laporan manajemen serta kegiatan yang berhubungan dengan kesekretariatan,
penegakan hukum dan pengelolaan kehumasan. Tanggungjawab sekretaris perusahaan
adalah memberikan saran kepada direksi tentang masalah hukum umumnya dan mengatur
tugas administrasi.
5.Tugas
Sekretaris
Tugas Sekretaris jika dilihat berdasarkan ruang lingkupnya,
tugas sekretaris dikelompokkan menjadi delapan diantaranya yaitu:
Tugas
rutin yaitu berbagai macam tugas yang dikerjakan setiap hari tanpa perintah.
Tugasnya meliputi seperti:
- Membuka surat-surat.
- Menerima dikte pimpinan.
- Menerima tamu.
- Menerima telepon.
- Menyimpan arsip atau surat.
- Menyusun serta membuat jadwal
kegiatan pimpinan.
- Dan lain-lain.
Tugas
khusus yaitu suatu tugas yang diperintahkan secara langsung oleh pimpinan
kepada sekretaris dengan penyelesaian tugasnya secara khusus. Tugas ini
diberikan sebab adanya unsur kepercayaan bahwa tugas dari sekretaris mampu
menyimpan rahasia perusahaan. Bisanya tugas ini meliputi seperti:
- Mengonsep surat-surat
perjanjian kerjasama dengan relasi ataupun instansi dari luar.
- Menyusun surat-surat rahasia
(confidential).
- Menyusun acara pertemuan
bisnis.
- Pembelian kado ataupun cindera
mata.
- Dan masih banyak lagi.
6.Karakteristik
Pekerjaan Sekretaris
Dalam
bekerja seringkali pimpinan menuntut seorang sekretaris dapat menangani semua
pekerjaan secara sempurna, untuk itu pada umumnya seorang pimpinan akan
mengharapkan sekretaris mempunyai kemampuan dan sikap sebagai berikut :
Ø Keterampilan
a) Dapat mengelola tugas-tugas rutin
b) Berprakarsa dalam menyelesaikan
masalah yang ditemui tanpa mengganggu atasan.
c) Melaksanakan tindak lanjut atas
segala hal sehingga selesai secara tuntas.
d) Bersedia untuk bekerja atau
menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa harus diminta
e) Mengelola kantor secara baik selama
atasan tidak berada di tempat dalam waktu lama.
f) Bekerja secara sistematis, mempunyai
kebiasaan bekerja yang mantap.
g) Mengelola waktu secara baik.
h) Mengerti secara baik lingkup
`pekerjaan atasan, serta aktifitas atasan baik di dalam maupun di luar
perusahaan.
i)
Memperluas
pengetahuan dengan membaca, bila ada hal yang menarik dapat menyampaikan pada
atasan.
j)
Menerima
dikte dengan baik.
k) Mengkonsep surat sederhana
l)
Inisiatif
untuk memperbaiki/mengatur ruang kerja atau metode kerja.
m) Menyampaikan pikiran baik secara
tertulis maupun lisan.
n) Berpartisipasi dalam mengikuti
program pengembangan diri
o) Berpenampilan professional
Ø Sifat
a) Kesetiaan
b) Sikap bijaksana dan mampu menyimpan
rahasia
c) Dapat dipercaya dan jujur
d) Daya ingat yang kuat
e) Dapat diandalkan serta mempunyai
tanggung jawab
f) Waspada dan sigap
g) Mampu berprakarsa/inisiatif
h) Dapat berdiplomasi
i)
Kerapihan
dalan penampilan/pekerjaan dan tempat kerja
j)
Daya
nalar tinggi
k) Bersikap tenang
l)
Mudah
menyesuaikan diri pada lingkungan dan keadaan.
m) Tetap sopan, bersedia membantu dan
bersikap hormat terhadap semua orang.
n) Bersikap tenang dalam keadaan
kritis.
B.PEMBAHASAN
1.ETIKA MENERIMA TAMU DAN BERTAMU
Sekretaris orang, pegawai ataupun karyawan yang di berikan
tugas dan juga pekerjaan yang berhubungan dengan masalah rahasia suatu negara
atau perusahaan. definisi sekretaris yaitu seseorang yang membantu seorang
pemimpin atau badan pimpinan ataupun suatu perusahaan, terutama untuk
penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial
seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan.
Sekretaris dalam perusahaan adalah
seorang karyawan senior di sebuah organisasi sektor publik dengan status
direktur dan bertugas sebagai pengolah administrasi dan hukum, biasanya dalam
bentuk posisi manajerial di atas.
Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur
pertemuan antara manager dengan
tamu-tamu yang akan bertemu dengan manager.
Mulai dari membuat janji, konfirmasi, sampai menerima kedatangan tamu manager atasan di kantor. Tetapi sebagai
sekretaris, anda tidak bisa asal menerima tamu begitu saja. Dalam menerima tamu
atau pun bertamu sekretaris harus berlaku sopan,lemah lembut,dan ramah. Karena
itu,sekretaris selalu berhubungan dengan orang-orang yang akan menilai baik dan
buruknya serang sekretais. Keramhan sekretaris harus sangat terjaga dalam
menerima tamu dan bertamu.Ada etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu.
Tamu kantor adalah seseorang atau kelompok
yang datang kesebuah perusahaan untuk kepentingan tertentu. Salah satu tugas
sekretaris adalah mengatur pertemuan antara pimpinan dengan tamu-tamu yang akan
bertemu dengan pimpinan. Mulai dari membuat janji, konfirmasi, sampai menerima
kedatangan tamu pimpinan di kantor. Tetapi sekretaris tidak dapat begitu saja
menerima tamu,ada etika sekretaris dalam bertamu. Dalam menerima tamu ada
etika-etika yang harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang
menyenangkan dilingkungan kerja tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai
kesan baik ketika melakukan kerjasama. Di bawah ini adalah hal-hal yang sebaiknya
dilakukan oleh sekretaris dalam menerima tamu bos di kantor:
a. Menyambut, menerima
dan mempersilahkan tamu duduk. Sebaiknya tamu jangan dibiarkan terlalu lama
menunggu. Begitu anda tahu bahwa tamu sudah datang segera temui dan sambutlah
sebagaimana mestinya. Hadapilah tamu dengan sopan tetapi tidak takut-takut
sekaligus ramah tetapi tetap memberi kesan serius dan berwibawa.
b. Basa-basi dengan tamu
boleh saja tapi jangan biarkan tamu berbicara ‘melantur’. Jika pembicaraan tamu
mulai melenceng kembalikan pembicaraan ke urusan yang sebenarnya dengan ramah
namun bijak.
c. Bila tamu ingin
bertemu dengan bos tetapi bos tidak ada di tempat, sebaiknya tamu dipersilahkan
mengisi buku tamu dan menuliskan pesan yang ingin disampaikan pada bos. Bisa
juga bicarakan secara lisan tentang kepentingannya terhadap bos. Kemudian
sampaikan padanya untuk menginformasikan pertemuan kembali dengan anda.
d. Bila bos ada di
tempat, tamu dipersilahkan duduk dan mengisi buku tamu. Kemudian tanyakan
apakah sudah ada janji sebelumnya. Jika sudah, anda dapat menginformasikannya
pada bos.
e. Saat anda meninggalkan
tamu, tamu dipersilahkan menunggu di ruang tamu. Berikan bacaan yang netral
misalnya surat kabar atau majalah.
f. Setelah itu hubungi
bos anda dan informasikan tamu yang datang lengkap dengan identitas dan
keperluannya. Jika ternyata bos tidak bersedia menemui karena sesuatu hal, anda
harus mengatakan pada tamu secara diplomatis. Diplomatis disini maksudnya anda
harus menyampaikan secara sopan, teratur, dan tidak merusak nama lembaga maupun
kewibawaan bos.
g. Jika bos bersedia
menemui tamu, antarkan tamu ke tempat dimana bos ingin bertemu. Jangan biarkan
tamu mencari-cari sendiri tempat pertemuan dengan bos. Karena sebagai tamu
tentunya ia belum ‘familiar’ dengan kantor anda, kecuali jika ia sudah sering
datang ke kantor anda.
Sebagai sekretaris yang professional cara anda
menghadapi tamu seringkali mencerminkan ‘image’
perusahaan dan mencerminkan profesionalisme anda dalam bekerja. Maka itu,
jagalah sikap dan bicara anda terhadap tamu, klien atau orang-orang dari
lembaga lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Apabila sekretaris betamu
di perusahaan lain tentunya harus mempunyai kesopanan, sekretaris juga bisa
menempatkan dirinya ingin bertamu bertemu dengan siapa, misalkan bertemu oleh
pejabat yang paling tinggi,maka harus bersikap ramah dan sopan.
Selain pekerjaan sekretaris menerima
tamu,sekretaris sering kali bertamu diperusahaan lain. Maka dari itu sekretaris
harus mempunyai etika tersendiri dalam bertamu ke perusahaan lain. Karena etika
dalam bertamu juga penting bagi seorang sekretaris yang professional.
Bertamu adalah seseorang yang berkunjung dan
menyengaja datang ketempat yang dituju dengan maksud dan tujuan tertentu,
tergantung orang yang akan ditemui dan orang yangAmenemui.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila kita akan berkunjung ke kantor :
A.
Sebelum kita berkunjung ke kantor, ada baiknya kita membuat
janji dengan pihak yang akan kita datangi terlebih dahulu agar pihak yang akan
kita datangi dapat mempersiapkan diri, baik untuk mengatur jadwal maupun untuk
mempersiapkan materi pembicaraan.
B.
Saat kita berkunjung ke kantor, sebaiknya kita lebih memperhatikan
cara kita berpenampilan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a)
Menggunakan kemeja, bersepatu, dan menggunakan celana bukan
jeans.
b)
Menggunakan pakaian yang cocok dengan suasana.
c)
Pakaian harus bersih, rapi, wangi, menarik, dan sopan.
C.
Pada saat berkunjung ke kantor, ada baiknya kita memperhatikan
etiket waktu. Sebaiknya hadir tepat waktu sesuai dengan janji yang telah
disepakati dan mempergunakan waktu berkunjung dengan efektif sesuai kebutuhan.
Kita juga perlu memperhatikan jam istirahat kantor, jadi sebaiknya kita jangan
berkunjung pada jam istirahat kantor.
D.
Saat kita berkunjung ke kantor, sebaiknya kita memperhatikan
parkiran kendaraan. Jangan parkir di sembarangan tempat.
E.
Saat ingin berkunjung ke kantor, ada baiknya kita melapor kepada
petugas, sesuai dengan aturan dan petunjuk yang ada di kantor tersebut.
F.
Saat menjumpai siapa saja di kantor, ada baiknya kita memberi
hormat dengan menyapa dan tersenyum serta bersikap sopan. Hal ini kita lakukan
agar kehadiran kita dapat diterima dengan baik.
G.
Sebaiknya kita ungkapkan dengan jelas identitas diri dan maksud
kedatangan. Ucapkan salam dengan sopan kepada orang yang menerima kita.
H.
Jika kita harus antre, jangan sekali-kali mendahului tamu lain
yang sudah duluan datang dan membuat janji. Perbuatan itu mencerminkan sikap
tidak sopan dan tidak sabaran dan dapat memicu keributan.
Tamu yang datang untuk minta dana atau sumbangan biasanya
ingin bertemu langsung dengan pimpinan.berbagai macam alasan dikemukakan bahwa
sumbangan yang diminta itu untuk kegiatan sosial, untuk HUT, untuk bantuan
kamanusiaan dan lain sebagainya. Tamu tipe ini biasanya tidak mau perduli apakah
pimpinan punya waktu untuk menemuinya atau tidak, pokoknya harus bertemu.
Cara terbaik untuk menghadapi tamu bertipe demikian,
sekretaris melayani dengan sabar dan ramah, sambil menyodorkan formulir isian
yang harus diisi oleh tamu tersebut. Formulir itu memuat nama, alamat, dari
instansi mana, atau maksud sumbangan yang diminta, untuk kepentingan apa.
Beritahukan bahwa pengisian formulir bagi para tamu adalah merupakan peraturan.
Jadi sang tamu harus mengisinya. Apabila tamu memang minta sumbangan, maka tamu
tersebut di persilahkan untuk menghubungi bagian lain yang memang khusus
menangani dana (sumbangan). Jadi harus bertemu dengan pimpinan.
Pada umumnya tamu semacam ini sangat sopan dan menyenangkan.
Mereka telah mendapat pelatihan keterampilan sebagai penjual barang atau jasa.
Namun demikian tak jarang para penjual(salesman dan salesgirl) ini meminta
untuk bertemu muka dengan pimpinan. Mereka ingin bicara langsung dengan orang
yang mempunyai wewenang membuat keputusan dalam tawar menawar. Seringkali
mereka sendiri menawarkan"komisi khusus" yang hanya pantas
dibicarakan empat mata dengan pimpinan. Biasanya dalam hal pembelian di suatu
perusahaan ada unit khusus yang manangani, sehingga tidak akan menemui
kesulitan. Setelah mereka mengetahui mengenai hal tersebut, mereka tidak akan
mendesak untuk bertemu dengan pimpinan. Sebagai sekretaris perlu mengatur
taktik dan strategi dalam melayani tamu beraneka ragam perilakunya.
Tamu yang ingin membeli barang biasanya banyak bertingkah.
Mereka minta diperhatikan, diistimewakan, minta ingin dipertemukan dangan
pimpinan dan sebagainya. Umumnya pembelian barang di tangani oleh bagian
penjualan atau pemasaran. Untuk hal tersebut bawalah tamu kebagian pembelian.
Jangan lupa, sebagai sekretaris perlu menawarkan minuman kepada tamu yang
demikian.
·
Yang bersifat kunjungan
rutin
Biasanya mereka tidak minta bertemu dengan pimpinan, karena
sifat bekerja rutin kepada siapa mereka menghubunginya untuk mendapatkan
informasi. Akan lebih baik bila sekretaris memberi laporan kepada pimpinan,
mungkin oimpinan ingin bertemu untuk menanyakan sesuatu hal yang penting
mengenai peraturan yang belum jelas. Mungkin sekedar bertemu dan bersalaman
sebentar agar pejabat yang berkunjung merasa senang karena di perhatikan. Hal
ini akan membawa dampak positif dikemudian hari, bila sewaktu-waktu ada
kepentingan perusahaan.
·
Yang bersifat kunjungan khusus.
Biasanya pejabat atau aparat pemerintah yang datang ini
dalam bentuk rombongan dengan protokol. Sifat kunjungan tersebut, mungkin
berupa kunjungan resmi dalam rangka peninjauan. Bahkan kedatangan rombongan
mereka atas dasar undangan perusahaan. Dalam hal ini pimpinan perusahaan mutlak
harus menyambut sendiri. Bahkan harus sudah siap di pinti masuk dalam pakaian
lengkap artinya pakaian formal yaitu jas lengkap, sebelum para tamu turun dari
kendaraan. Sebagai sekretari wajib mengatur tata upacara penyambutan tamu agar
segala sesuatu berjalan dengan lancar. Hidangan makanan kecil dan minuman
bahkan kenang-kenangan atau cendera mata perlu dipersiapkan. Kenang-kenangan di
berikan bukan hanya bagi pejabat yang datang, tetapi semua anggota rombongan
perlu di beri .Selanjutnya bila tamu-tamu tersebut harus menginap maka
sekretaris harus secepatnya pesan(booking) hotel. Untuk tamu-tamu khusus
pesanlah hotel yang berbintang kelas satu supaya kalau sampai terjadi sesuatu
di luar dungaan maka perusahaan tidak dapat disalahkan.
e) Tamu-tamu teman pimpinan
Bagaimanapun juga sekali-kali pimpinan akan didatangi oleh
temanya atau kanalan baik. Mungkin tamu tersebut teman bisnis, relasi mungkin
juga teman sekolah dulu.Dalam hal ini sekretaris harus cukup menegenal
tamu-tamu tersebut. Meskipun mereka sudah cukup kenal baik denghan pimpinan
tetapi sebagai sekretaris harus perlu bertanya dulu kepada pimpinan apakah tamu
tersebut boleh menemui sekarang. Mungkin pimpinan sedang sibuk, sang tamu harus
manunggu. Biasanya tamu yang demikian cukup baik dan sopan. Yang perlu
diperhatikan adalah perilakunya yaitu akan menghambat tugas-tugas pimpinan
ataukah sekedar kangen atau ada urusan bisnis penting.
Sekretaris merupakan penyaring para tamu yang akan bertemu
dengan pimpinan. Bersikaplah ramah kepada semua tamu yang datang. Tugas
sekretaris adalah sebagai penghubung para tamu yang datang. Tugas pelayanan
penerima tamu bagi seorang sekretaris adalah untuk membantu pimpinan dalam
menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Mempunyai
etika menerima tamu dan bertamu sangatlah penting bagi seorang
sekretaris,karena di dalam perusahaan maupun luar perusahaan dibutuhkan hal
tersebut. Sekretaris bisa dikatakan “pintu masuk” perusahaan karena seketaris
merupakan tolak ukur perusahaan tersebut. Dalam menerima tamu tentunya harus
bersikap sopan dan selalu ramah. Begitu pun sebaliknya untuk bertamu tentunya
juga mempunyai etika yang sangat kuat yang dimiliki oleh seorang sekretaris
kantor dan perusahaan. Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan
antara pimpinan dan tamu yang akan bertemu dengan pimpinan tugas ini di mulai
dari membuat janji,konfirmasi hingga menerima kedatangan tamu di kantor.
seorang sekretaris harus menghormati dan melayani dengan sepenuh hati agar para
tamu merasa senang dan mempunyai kesan yang baik terhadap perusahaan karena
seorang sekretaris membawa nama baik perusahaan dalam berhubungan dengan tamu
perusahaan maupun klien. jadi seorang sekretaris harus mengetahui tata cara menerima
tamu yang baik dan hal-hal apa saja yang harus di lakukan jika pimpinan tidak
ada di tempat.
B.Saran
Jika ingin
menjadi sekretaris yang professional sebaiknya sekretaris bisa memanfaatkan
ilmunya tentang etika menerima tamu dan bertamu, karena etika tersebut sangat
dibutuhkan oleh sekretaris maupun kayawan perusahaan tersebut. Pekerja kantor
sangat dinilai oleh rekan kerjanya maka dari itu bekerja di kantor harus
bersikap rapid an jangan ceroboh.
DAFTAR
PUSTAKA
Triwidodo,Titiek & Kristanto,Joko. 2004. Pengembangan Kepribadian Sekretaris. Jakarta: PT Grasindo.
Rosidah & Sulistyani,Ambar Teguh. 2005. Menjadi Sekretaris Profesional dan Kantor yang Efektif. Yogyakarta:
Gava Media.
Gemilang,Jingga. 2013. Jangan
Jadi Sekretaris Sebelum Baca Buku Ini. Yogyakarta: Araska.
Rose, la. 2003. Top
Secretary. Jakarta: Erlangga.