Gudeg adalah makanan daerah Yogyakarta dan Jawa tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek. Ada berbagai varian gudeg, antara lain: * Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang. * Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer. * Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih. ( wikipedia.org/wiki/gudeg ) Makanan yang satu ini tidak luput dari ciri khas kota YOgyakarta sebagai kota Gudeg, karena hampir di setiap sudut kota Yogyakarta pada malam atau pagi hari banyak orang berjualan gudeg. Ada beberapa Gudeg yang bisa menjadi referensi anda untuk makan malam. Gudeg Bu Citro terletak dekat dengan Bandara Internasional Adisucipto. Gudeg wijilan letaknya dekat plengkung Gading Alun Alun Utara Kraton Yogyakarta, disini banyak berjejer warung gudeg yang semua rata rata rame pengunjung. Gudeg Batas Kota, biasanya buka mulai jam 9 malam sampai dini hari. Gudeg Jl Solo kebanyakan buka saat toko toko sudah tutup, terletak sepanjang Jl urip Sumoharjo. Gudeg Permata, terletak dekat jembatan Sayidan biasa buka di waktu sore sampai dini hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar